Sabtu, 16 Januari 2010

hp teknologi ketiga

Teknologi Komunikasi Generasi Ketiga
SEORANG top manajer bank swasta di Jakarta, setiap hari berangkat ke kantor menggunakan mobil pribadinya. Seperti biasa, kemacetan selalu menjadi bagian dari rutinitasnya. Namun semenjak ia menggunakan layanan traffic report, jebakan kemacetan pun bisa dihindarinya dengan mudah.

Bagaimana caranya? Cukup dengan menekan tombol di handphone yang mendukung layanan komunikasi data dan video, seketika itu juga gambar daerah rawan macet muncul di layar monitor layaknya sebuah kamera. Layanan yang akhir-akhir ini sedang ngetren di kalangan menengah atas bisa dinikmati dengan handphone terbaru yang mendukung teknologi komunikasi data seperti EDGE (Enhanced Data for GSM Evolution) atau CDMA 2000-1X/CDMA 2000-1X EVDO.

Menurut Ade S.B. Sharif, Direktur Pengembangan Bisnis Ericsson Indonesia, layanan traffic report merupakan bentuk awal dari layanan generasi ketiga. Layanan spesial lainnya yang akan menyusul adalah komunikasi video, streaming multimedia, teleconference dan banyak lainnya. Generasi 3G memang solusi komunikasi yang seolah-olah menghadirkan dunia dalam genggaman tangan. Sementara generasi 3G di Indonesia diprediksikan akan menggeser dominasi generasi kedua yang lebih dikenal dengan nama GSM. Sebelum generasi ketiga memasuki sendi-sendi kehidupan kita, ada baiknya mengenal perkembangan teknologi seluler dari generasi ke generasi.

Kehadiran telefon seluler alias handphone dalam kehidupan kita merupakan suatu lompatan besar dalam sejarah komunikasi manusia. Teknologi seluler adalah teknologi komunikasi yang paling modern dan paling menjanjikan baik dari segi kualitas, efisiensi dan ekonomi. Salah satu kelebihan utama handphone adalah dapat memberikan keleluasaan bagi penggunanya untuk berkomunikasi di manapun dan kapan pun, bahkan sambil bergerak sekalipun.

Saat ini, komunikasi bergerak atau mobile communication menjadi tren dan gaya hidup yang semakin digemari. Bahkan di banyak negara seperti Indonesia, Jepang dan Finlandia, pelanggan handphone jauh lebih banyak dari pelanggan telefon rumah (fixed telephone).

Dalam satu negara, ada banyak operator seluler yang saling berkompetisi memberikan pelayanan terbaik, mengingat keuntungan yang menggiurkan dari bisnis tersebut. Katakanlah Indonesia memiliki Telkomsel dan Indosat yang ber-platform teknologi 2G, dan baru-baru ini muncul operator dengan platform 3G yaitu Telkom Flexi, Esia dan Fren/Mobile 8. Negara Jepang dengan NTTDoCoMo sudah lebih dahulu menggunakan teknologi 3G dibandingkan negara Asia lainnya. Kebijakan pemerintah Jepang untuk beralih dari 2G ke 3G karena kebutuhan pasar yang semakin membesar. Selain itu, teknologi 3G mampu memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebentar. Apa itu 2G dan 3G? Teknologi komunikasi bergerak, di bagi dalam beberapa generasi, yaitu Generasi pertama atau 1G merupakan teknologi handphone pertama yang menggunakan sistem analog, contohnya adalah AMPS (Advanced Mobile Phone System) di AS dan TACS (Total Access Communication Service) di Eropa. Generasi pertama ini menggunakan teknik komunikasi yang disebut Frequency Division Multiple Access (FDMA). Teknik ini memungkinkan untuk membagi-bagi alokasi frekuensi pada suatu sel untuk digunakan masing-masing pelanggan di sel tersebut, sehingga setiap pelanggan saat melakukan pembicaraan memiliki frekuensi sendiri.

Teknologi ini mulai digunakan tahun 1970 yang diawali dengan penggunaan mikroprosesor untuk teknologi komunikasi. Dan pada tahun 1971, jaringan handphone pertama dibuka di Finlandia bernama ARP. Menyusul kemudian NMT di Skandinavia pada tahun 1981 dan AMPS pada tahun 1983. Penggunaan teknologi analog pada generasi pertama menyebabkan banyak keterbatasan yang dimiliki seperti kapasitas trafik yang kecil, jumlah pelanggan yang dapat ditampung dalam satu sel sedikit, dan penggunaan spektrum frekuensi yang boros.

Di sisi lain, meningkatnya jumlah pelanggan tidak bisa ditampung generasi pertama. Selain itu, teknologi 1G hanya bisa melayani komunikasi suara, tidak seperti 2G yang bisa digunakan untuk SMS. NMT atau Nordic Mobile Telephone adalah jaringan handphone analog yang pertama kali digunakan secara internasional di Eropa Utara. Jaringan ini beroperasi pada frekuensi 450 MHz sehingga sering disebut NMT-450, ada juga NMT-900 yang beroperasi pada frekuensi 900 MHz.

Mengingat tuntutan pasar dan kebutuhan akan kualitas yang semakin baik, lahirlah teknologi generasi ke dua atau 2G. Generasi ini sudah menggunakan teknologi digital. Teknologi 2G lainnya adalah IS-95 CDMA, IS-136 TDMA dan PDC. Generasi kedua selain digunakan untuk komunikasi suara, juga bisa untuk SMS dan transfer data dengan kecepatan maksimal 9.600 bps (bit per second). Sebagai perbandingan, modem yang banyak digunakan untuk koneksi internet berkecepatan 56.000 bps (5,6 kbps). Kelebihan 2G dibanding 1G selain layanan yang lebih baik, dari segi kapasitas juga lebih besar. Karena pada 2G, satu frekuensi bisa digunakan beberapa pelanggan dengan menggunakan mekanisme Time Division Multiple Access (TDMA).

Standar teknologi 2G yang paling banyak digunakan saat ini adalah GSM (Global System for Mobile Communication), seperti yang dipakai sebagian besar handphone saat ini. GSM beroperasi pada frekuensi 900, 1800 dan 1900 MHz. GSM juga mendukung komunikasi data berkecepatan 14,4 kbps.